Oleh: Indah Rahma (Aktivis Muslimah Majalengka)
Majalengka // zonakabar.com – Serangan brutal Israel terhadap Gaza terus berlanjut dengan eskalasi yang semakin meningkat.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh berbagai sumber berita internasional, serangan darat oleh pasukan Israel semakin intensif, dengan ribuan warga Palestina menjadi korban. Pada 19 Maret 2025, dilaporkan bahwa Israel membunuh 413 orang di Gaza dalam sehari, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan ini baru merupakan “permulaan” dari operasi yang lebih besar (cnbcindonesia.com, 19/03/2025).
Selain itu, serangan terhadap Masjid Al-Aqsa dan penutupan akses ke tempat ibadah umat Islam juga terus meningkat, menambah ketegangan selama bulan Ramadan. Pada 21 Maret 2025, Israel memperluas operasi darat ke Rafah, membongkar infrastruktur yang diklaim terkait dengan “teroris” (beritasatu.com, 21/03/2025).
Serangan yang terus menerus terhadap Gaza dan kebijakan brutal Israel menunjukkan bahwa konflik ini telah mencapai titik yang semakin tidak terkendali. Banyak pihak mencatat bahwa meskipun tragedi kemanusiaan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, perhatian masyarakat internasional mulai berkurang karena berbagai masalah domestik di negara-negara besar. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa penyelesaian masalah ini membutuhkan perubahan mendasar dalam tatanan politik yang ada.
Di tengah kekejaman yang terus terjadi, dunia internasional nampaknya gagal memberikan solusi yang efektif untuk mengakhiri penjajahan Israel terhadap Palestina. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan sistem internasional yang ada, di mana kebijakan-kebijakan negara besar lebih banyak didorong oleh kepentingan politik dan ekonomi daripada keadilan. Sementara itu, rakyat Palestina terus berjuang untuk kemerdekaan dan kebebasan mereka, namun sering kali terjepit oleh sistem yang tidak berpihak pada mereka.
Islam menawarkan solusi hakiki bagi masalah Palestina dan umat Islam secara keseluruhan, yaitu dengan tegaknya kepemimpinan Islam dalam bentuk Khilafah Islamiyah. Khilafah akan mengirimkan pasukan untuk berjihad melawan penjajahan dan memberikan pembebasan kepada Palestina dari cengkeraman Zionis. Kepemimpinan Islam yang berdasarkan syariat Allah Swt. bukan hanya akan mengakhiri penjajahan, tetapi juga mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Bagi umat Islam di Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya, tegaknya Khilafah berarti penerapan hukum-hukum Islam yang menjamin kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Dengan penerapan syariat, sistem ekonomi yang adil, serta kebijakan luar negeri yang memihak pada kemaslahatan umat, Khilafah akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Tegaknya kepemimpinan Islam bukanlah sekadar sebuah idealisme, tetapi merupakan kewajiban yang harus diperjuangkan oleh setiap Muslim. Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis menunjukkan dengan jelas bahwa setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan kepemimpinan yang sah dan adil ini. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya jamaah dakwah yang ideologis yang mampu mengarahkan umat untuk berjuang dalam mewujudkan sistem kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dengan tekad dan perjuangan bersama, solusi ini dapat terwujud untuk kebaikan umat Islam dan umat manusia secara keseluruhan.
Keberlanjutan tragedi yang menimpa Palestina mengingatkan kita untuk bersegera mengantarkannya pada solusi sesungguhnya yang hanya akan tercapai dengan tegaknya sistem Islam kaffah. Melalui jihad yang terorganisir dan sistem pemerintahan yang adil berdasarkan syariat, umat Islam di seluruh dunia dapat meraih kedamaian dan kemerdekaan yang hakiki. Sudah saatnya umat Islam untuk bergerak menuju perubahan yang lebih besar, yakni mewujudkan Khilafah sebagai solusi tuntas bagi persoalan Palestina dan umat Islam di dunia.
Wallahu’alam Bisshawwab.