Palestina Masih Membara, Umat Islam Harus Bersatu

Oleh: apt. Rahma (Praktisi Kesehatan)

Majalengka // zonakabar.com – Keadaan terkini di Palestina menunjukkan situasi yang semakin memprihatinkan bagi umat Islam. Israel, sebagai penjajah, terus melakukan penindasan terhadap kaum Muslim, baik di Al-Quds (Yerusalem) maupun Gaza. Tidak hanya di sisi militer, tetapi juga dalam aspek spiritual, dan kemanusiaan.

Baru-baru ini, Israel memberlakukan pembatasan terhadap akses jamaah sholat di kompleks Masjid Al-Aqsa, tempat suci umat Islam, dengan alasan “keamanan”. Pembatasan ini terjadi selama bulan Ramadan, ketika umat Islam seharusnya bisa beribadah dengan tenang dan damai. Kondisi ini memperjelas fakta bahwa wilayah Al-Quds masih berada di bawah penjajahan, di mana kontrol atas keamanan umat Islam dikuasai oleh pihak yang bukan hanya kafir, tetapi juga memiliki niat buruk terhadap Islam dan kaum muslimin (nomorsatukaltim.disway.id, 01/03/2025).

Sementara itu, di Gaza, meskipun dilakukan gencatan senjata, Zionis tetap menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina. Pembatasan ini memperlihatkan bahwa meskipun ada klaim tentang upaya untuk menciptakan perdamaian, kenyataannya Zionis tetap mengontrol seluruh aspek kehidupan rakyat Palestina, baik di Al-Quds maupun Gaza. Situasi ini memperlihatkan bahwa Israel tidak hanya memonopoli tanah Palestina, tetapi juga terus mempersempit ruang bagi umat Islam untuk bertahan hidup dan berkembang di sana (Alinea.id, 02/03/2025).

Strategi Zionis dan Tantangan Umat Islam

Zionis, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, sangat sadar bahwa umat Islam Palestina dan seluruh dunia Muslim masih memiliki potensi perlawanan yang kuat. Oleh karena itu, mereka berusaha memperkuat kekuasaan politik dan militernya untuk menekan setiap bentuk perlawanan. Dalam hal ini, Zionis tidak hanya menghalangi akses kemanusiaan, tetapi juga berusaha melemahkan semangat umat Islam dengan mengendalikan tempat-tempat suci mereka seperti Masjid Al-Aqsa.

Taktik yang digunakan oleh Zionis ini adalah upaya untuk membangun ketakutan dan keputusasaan di kalangan umat Islam, sehingga mereka akan merasa tidak berdaya dalam melawan penjajahan. Mereka sadar betul bahwa ketika umat Islam bersatu dan memiliki komitmen kuat untuk memperjuangkan kebebasan, mereka bisa menjadi kekuatan yang sangat besar.

Namun, kenyataannya, umat Islam Palestina tidak gentar dan terus melawan penjajahan ini. Terlepas dari berbagai pembatasan dan tekanan, mereka tetap berdiri teguh, bahkan dalam menghadapi tantangan berat seperti di bulan Ramadan ini.

Kembali Kepada Islam Kaffah

Dalam menghadapi penindasan ini, umat Islam tidak boleh berharap pada solusi dari Barat atau narasi-narasi perdamaian yang disodorkan oleh kekuatan imperialisme. Solusi yang sesungguhnya hanya dapat ditemukan dalam penerapan syariat Islam secara kaffah, yang mencakup penegakan kembali Khilafah Islamiyyah. Khilafah adalah sistem pemerintahan yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam, yang akan mampu memberikan perlindungan kepada umat Islam dan tanah suci mereka.

Khilafah yang tegak di bawah kepemimpinan seorang khalifah adalah solusi konkret untuk menghadapi kekuatan zionis yang terus menindas Palestina. Dengan berdirinya Khilafah, umat Islam akan memiliki kekuatan politik dan militer yang terorganisir, yang akan memberikan keadilan bagi Palestina dan seluruh umat manusia. Umat Islam harus berusaha mewujudkan agenda ini dengan penuh kesungguhan, karena ini adalah kewajiban yang telah digariskan dalam ajaran Islam.

Umat Islam Harus Bersatu

Penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menyadari bahwa perjuangan melawan penjajahan Zionis bukanlah perjuangan Palestina semata, tetapi perjuangan umat Islam secara keseluruhan. Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam bangkit dan bersatu dalam menghadapi penjajahan keji ini, dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam, yaitu melalui penegakan Khilafah Islamiyyah. Kejayaan umat Islam akan kembali tercapai jika mereka bersatu dan bekerja bersama untuk mengembalikan kemuliaan Islam di bawah sistem pemerintahan yang sesuai dengan wahyu Allah SWT.

Wallahu’alam.

Pos terkait