Oleh Yanyan Supiyanti, A.Md.
Pendidik Generasi
Majalengka // zonakabar.com – Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman ketika dikonfirmasi di Jakarta pada Senin, 11 Agustus 2025, sebagaimana mengutip pemberitaan dari Antaranews.
Ali mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan pola musim hujan di Indonesia sehingga perlu diwaspadai adanya kenaikan kasus pada Minggu mendatang. Meskipun begitu saat ini tren menunjukkan penurunan dalam dua bulan terakhir.
Pada tahun ini, kata Aji terdapat lima provinsi dengan kasus suspek chikungunya tertinggi, di antaranya Jawa Barat dengan 6.674 kasus, Jawa Tengah 3.388 kasus, Jawa Timur 2.903 kasus, Sumatera Utara 1.074 kasus, dan Banten dengan 838 kasus.
Jabar kembali meraih gelar juara, kali ini Jabar menjadi provinsi tertinggi suspek chikungunya.
Pencegahan Chikungunya
Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti penyakit DBD serta penderita penyakit meningkat di musim penghujan.
Kejadian berulang tanpa penanganan serius dan solusi. Pemerintah cenderung memberi imbauan tanpa penanganan serius dengan 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur) plus menggunakan obat nyamuk.
Perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan menjadi faktor pemicu yang signifikan dalam terciptanya suspek chikungunya. Sejak dini harus ada kesadaran akan pemahaman pencegahan agar terwujud sistem kehidupan yang bersih dan sehat. Hal ini dilakukan oleh semua pihak mulai dari keluarga, masyarakat hingga negara.
Mengapa Kasus Suspek
Chikungunya Melonjak?
Upaya telah dilakukan untuk mencegah suspek chikungunya, mulai dari penyuluhan pentingnya PSN 3M (Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang yang memiliki potensi untuk dijadikan sarang nyamuk), hingga fogging (pengasapan dengan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa dengan skala yang luas). Namun, mengapa kasus suspek chikungunya melonjak? Setidaknya ada tiga alasan.
Pertama, ruang hidup rakyat yang amat memprihatinkan. Mayoritas masyarakat Indonesia tidak bisa mengakses rumah layak huni (data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat masih jauh dari harapan, karena untuk tinggal di rumah layak huni saja masih sulit.
Kedua, mayoritas masyarakat Indonesia berpenghasilan rendah. Untuk memenuhi asupan gizi anak-anak saja masih kesulitan, sedangkan asupan gizi berhubungan erat dengan imunitas tubuh supaya terhindar dari segala macam penyakit, termasuk chikungunya.
Ketiga, tidak adanya jaminan kesehatan yang memadai. Meskipun ada BPJS, nyatanya rakyat masih harus membayar premi. Akhirnya, rakyat yang tidak mampu mengakses kesehatan dengan layak.
Masalah kesehatan warga seakan tidak menjadi masalah serius dalam sistem hari ini. Kebijakan ekonomi yang kapitalistik menjadikan rakyat sulit memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya, termasuk rumah layak huni. Sebab, negara menyerahkan urusan pengadaan perumahan pada swasta.
Solusi Islam
Berbeda dengan sistem Islam, ketika sudah diketahui penyebab dan waktu banyaknya kasus terjadi, maka akan dilakukan mitigasi atau langkah preventif.
Pertama, negara dalam sistem Islam bertindak sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap seluruh kebutuhan rakyatnya, mula dari kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan hingga keamanan akan mudah diakses oleh seluruh rakyat.
Perumahan wajib dikelola oleh negara untuk memenuhi kebutuhan papan rakyatnya. Dengan kekuatan baitulmal, negara juga akan memenuhi kebutuhan perumahan layak huni bagi seluruh rakyatnya.
Kebutuhan akan asupan gizi rakyat dijamin oleh negara. Negara akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi para pencari nafkah. Jika ada pencari nafkah keluarga yang tidak bisa bekerja karena sakit atau cacat dan tidak ada kerabat yang bisa membantu, maka negara akan langsung membantu keluarga tersebut.
Negara pun akan mengelola langsung sistem kesehatan. Seluruh rakyat akan mudah mengakses kesehatan dengan mudah. Juga fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan akan tersebar merata di seluruh wilayah. Alhasil, penanganan pasien, termasuk suspek chikungunya akan mudah dan cepat ditangani.
Kesehatan umat merupakan bagian dari urusan penguasa dalam sistem Islam. Jika fokus kebijakan untuk kemaslahatan rakyat, maka kebutuhan dasarnya akan terpenuhi. Dengan adanya edukasi tentang menjaga kesehatan adalah bagian dari perintah Allah Swt. Maka dengan dorongan takwa, rakyat dengan ringan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Inilah jaminan Islam untuk memberantas kasus suspek dengan tuntas.
Wallahualam bissawab.
Mampir Teh, aku sudah baca
Keren Teh, semangat terus untuk berkarya