Genosida Gaya Baru : Kelaparan Sistemik di Palestina dan Solusi Islam

Oleh: Annisa Rahma S.

Majalengka // zonakabar.com – Kelaparan merupakan hal alamiah yang dialami setiap manusia, namun siapa sangka hal tersebut akan menjadi kejahatan gaya baru berstandar genosida bagi rakyat Palestina.

Blokade yang menjebak 2 juta jiwa di Gaza menyebabkan kelaparan yang lebih brutal dari dentuman rudal. Sejak gencatan senjata
enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025, bahkan truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik. Stok pangan yang sempat
menumpuk selama masa gencatan habis perlahan, hingga wilayah yang sejak Oktober 2023 dibombardir ini mengalami kekurangan terparah dalam sejarah konflik.

Carl Skau. Direktur World Food Program,
yang mengunjungi Gaza pada awal Juli, tak menemukan kata lain selain “terburuk yang pernah saya lihat”. (23/7/2025 cnbcindonesia.com). Lebih parahnya, antrian bantuan justru berubah menjadi barisan kematian. Dalam beberapa pekan
terakhir, hampir 900 warga Gaza tewas saat berusaha mendapatkan makanan yang sebagian besar berada di pusat bantuan swasta. 2 pekan lalu, delapan anak yang tengah menunggu perawatan malnutrisi tewas ketika klinik mereka dibom. Sementara itu, di luar Gaza, lebih dari 6.000 truk penuh makanan, obat, dan sabun menunggu izin masuk.

Bala bantuan yang lebih dari kata melimpah itu jumlah dan tenaganya, termasuk dari UNWRA badan PBB, tidak dapat mencegah kematian bayi, anak-anak, hingga dewasa
yang terus terjadi hingga berjuta jiwa yang terus meningkat jumlahnya. Sebab blockade yang lebih banyak dari bom tersebut telah menghalangi seperti tembok tak kasatmata.
Biadabnya, Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu. berpandangan Israel seharusnya tidak khawatir tentang kelaparan di Gaza.

Politisi sayap kanan dari Otzma Yehudit tersebut menyatakan Israel akan ‘berlomba-lomba’ untuk menghapus Jalur Gaza. Meski pendapatnya mendapatkan beberapa
kecaman dari segelintir orang yang hanya bersimpati terhadap kondisi Palestina tersebut, namun tetap saja hal itu menunjukkan semakin jelasnya arah kebiadaban Yahudi. Hal ini lebih dari sekedar bukti bahwa kekejaman Zionis tak cukup hanya dengan retorika dan bantuan kemanusiaan. Apalagi para pendukung Zionis yang senantiasa siap siaga membelanya, seperti AS, veto AS, dan para penguasa
lainnya yang berkepentingan. PPB lagi-lagi hanya sekedar pajangan yang tak punya kuasa berbalut organisasi raksasa.

Genosida yang terus melanda Palestina ini terus berlanjut semakin hebat tidak kunjung mereda, namun para pemimpin di negeri-negeri mayoritas muslim seolah mati rasa, abai pada seruan Allah dan RasulNya, yang mana “umat islam itu bagaikan satu tubuh”. Umat Islam telah termakan kegemilangan sesaat dari Kapitalisme, yang sejatinya hanya ilusi dari hasil yang ditanamkan oleh para penguasa yang berkhianat. Pasukan umat, para ulama, dan rakyatnya pun menyerah. Padahal umat memiliki kekuataan luar
biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh. Sejarah panjang telah membukkan bahwa umat islam memiliki
kekuatan besar yang mampu menjadikan system Islam sebagai aturan dari suatu negara adidaya. Namun, hal
itu hanya akan menjadi bab kegemilangan pada buku sejarah saja, jika dak adanya aksi nyata dari umat islam di seluruh dunia saat ini.

Dalam hal ini, kondisi Palesna merupakan salah satu buah dari penerapan sekulerisme-kapitalisme yang manamemisahkan peraturan Sang Pencipta dari urusan dunia. Wajar saja kondisi itu bisa terjadi, sebab manusia taklagi mengindahkan seruan Allah dan Rasul-Nya. Bukankah ini semua merupakan hal yang harus segera dihentikan?

Wahai umat islam, bukan apa lagi yang engkau pertahanankan? Jelas sudah bukti kekejaman Yahudi terhadap Palestina ini sudah diluar ambang batas tanda dari Yang Maha Kuasa Allah SWT, bahwa umat islam harus segera bersatu untuk menemukan solusi yang hakiki, yaitu hanya dengan Islamlah, genosida yang tak kunjung reda ini akan usai. Sebab hanya sistem Islam lah yang memiliki aturan sempurna. Sempurna karena merupakan aturan Allah SWT, yang menciptakan alam semesta dan seisinya, yang mana Allah sudah pas mengetahui mana yang akan menyelamatkan makhluk ciptaan-Nya

Umat islam diseluruh dunia ini akan kuat dan tak akan tergoyahkan, jika bersatu dalam perjuangan yangmengiku metode (thariqah) dakwah Rasulullah SAW. Dalam hal ini, para pengemban dakwah dan umat islam pada umumnya haruslah meningkatkan kesadaran untuk saling menyeru kepada kebenaran, dengan cara menggugah perasaan dan pikiran, meningkatkan keyakinan, serta istiqamah di jalan dakwah yang ditempuh Rasulullah Muhammad SAW.

Yang paling penting adalah terus mendekatkan diri pada Allah sembari melayakkan diri menjadi hamba Allah yang layak mendapat pertolongan Allah. Sehingga, atas izin Allah, hal-hal yang terjadi pada saudara-saudari kita di Palestina, akan Allah mudahkan untuk keadilan berpihak pada Palestina, pada umat yang seharusnya diselamatkan sejak dahulu. Sebab, kita telah bersungguh-sungguh dijalan Allah untuk menolong umat yang kesakitan, menderita, dan kematian di hadapannya, maka Allah akan tunjukkan balasan yang sempurna dalam menuntaskan permasalahan ini.

wallahualam bissawab

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *