Majalengka // zonakabar.com – Bukti keseriusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam menjadikan kebersihan sebagai indikator utama penyaluran bantuan bagi Desa – Desa ditunjukkan melalui sikap tegasnya, dengan mengultimatum tak akan mencairkan bantuan – bantuan keuangan pada Desa maupun Kelurahan selama Desa maupun Kelurahan tersebut masih kotor.
“Saya tidak akan mencairkan bantuan-bantuan keuangan baik untuk desa maupun kelurahan selama desanya masih kotor. Selama kelurahannya masih kotor, selama warganya masih jorok membuang sampah ke sungai, selama dan kelurahan dan desanya tidak memiliki inisiatif untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik, menata lingkungannya,” tegasnya dalam sebuah pernyataan di Instagram pribadinya, Minggu (6/4/2025).
Langkah tersebut menandai keseriusan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi KDM dalam menjadikan kebersihan sebagai indikator utama penyaluran bantuan. Ia berharap, sikap tegas ini diharapkan bisa menggugah kesadaran kolektif warga dan aparatur pemerintahan di seluruh Jawa Barat untuk menjadikan lingkungan Desa yang bersih dan tertata.
Namun lain halnya dengan yang terjadi di Desa Gandu, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka Jawa Barat ini, pasalnya sejak beberapa tahun belakangan dari mulai tahun 2020 hingga kini program penanggulangan sampah di Desa Gandu terkesan tak berjalan.
Di sepanjang ruas jalan Cideres – Jatitujuh yang berada di wilayah Desa Gandu atau tepatnya di pinggiran sungai Cidangdung, puluhan meter ruas pinggir jalan menjadi tempat pembuangan sampah liar, banyaknya tumpukan sampah dari berbagai jenis yang dibuang di lokasi itu menimbulkan bau tak sedap, selain itu asap dari sampah yang dibakar kerapkali mengganggu penglihatan para pengguna jalan yang melintas, Hal itu dikeluhkan warga sekitar maupun para pengguna jalan yang melintas di lokasi sampah Desa Gandu.
Udin salah satunya, dia yang mengaku dari Majalengka dan tengah menuju Jatitujuh melalui jalur Gandu ini mengaku merasa terganggu dengan bau busuk menyengat di sepanjang jalan lokasi sampah, menurutnya dari tahun ke tahun lokasi Pembuangan sampah Cidangdung terus bertambah memanjang, dia pun meminta Camat Dawuan turun langsung ke lokasi serta menegur Kades Gandu, ujarnya pada zonakabar.com beberapa waktu lalu.
” Kondisinya benar – benar sangat mengganggu pak, selain pemandangan kotor, bau nya sangat menyengat sekali sehingga setiap lewat kesitu mesti tutup hidung, belum lagi kalau melintas pas sampahnya lagi dibakar, wah benar – benar asapnya tebal dan menghalangi penglihatan. Kami pun selaku warga meminta pada pak Camat Dawuan sebagai bentuk Bimbingan dan Pengawasan (Binwas) agar segera turun langsung ke lokasi serta berikan teguran pada Kadesnya agar lingkungan jalan Cidangdung ini bisa dinormalisasi seperti sedia kala “, ujarnya.
Sementara itu pemerhati kinerja pemerintah Desa Majalengka Yanto. turut menyoroti kondisi sampah di Desa Gandu yang dinilai memprihatinkan.
Menurutnya, pernyataan dari Gubernur Jabar KDM seharusnya menjadi momentum bagi Kades serta Pemerintahan Desa Gandu untuk secara serius menangani permasalahan sampah, terlebih dalam pernyataannya KDM menegaskan tak akan mencairkan segala bentuk bantuan keuangan pada Desa maupun Kelurahan yang dianggap tak mampu mengatasi masalah sampah “, tukasnya.
Dia pun menambahkan, peran warga masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah sangatlah vital, menurutnya tanpa adanya dukungan warga pada Pemdes serta minimnya kesadaran warga dalam membuang sampah maka usaha apapun yang dilakukan Pemdes akan berakhir sia – sia belaka.
” Kesadaran dari warga untuk tak membuang sampah sembarangan, akan sangat berperan penting untuk mengatasi persoalan sampah di Desa Gandu. Bagaimanapun juga kerjasama semua pihak baik Pemdes, Forkopincam, Dinas Lingkungan Hidup serta masyarakat jadi kunci utama keberhasilan program penanggulangan sampah yang ada di sepanjang jalan Desa Gandu itu “. Tegasnya.
” Ada baiknya Pemdes Gandu berkoordinasi dengan pihak terkait, mungkin sampahnya bisa diangkut ke TPA Heuleut misalnya “, pungkas Yanto.