Zonakabar.com – Sukabumi, sangat mengesankan, itu terjadi pada acara Tajamuk Tipis-tipis yang diadakan oleh Gonsus’88 bertempat di Iconia Residence Cicurug Sukabumi (21/06/2022) dimana sebagai tuan rumah yaitu Ghonum yang bertanggung jawab semua sarana dan prasarana acaranya.
Acara dihadiri oleh alumni Gontor tahun 1988 dari berbagai daerah termasuk ada beberapa yang datang dari luar Jawa membuat suasana meriah penuh keakraban dan kerinduan.
“Kami merasa gembira dengan kehadiran sahabat-sahabat yang sudah meluangkan waktu hanya untuk memenuhi undangan kami anda semua adalah orang istimewa bagi kami, saya tidak lupa mengucapkan terimakasih banyak kepada Fatullah, Zen Muttaqin, Taufik, Dedi dan temen-temen lainnya yang telah mendukung dan turut mengorbankan waktu dan materi untuk terlaksananya acara ini”, sambutan Ghonum selaku tuan rumah.
Dalam pertemuan tersebut memang asyik dan sangat mengasyikkan terlihat canda ria dan kelakar menghiasi suasana tanpa rasa canggung dan tidak baper serta tidak merasa dibatasi oleh perbedaan status sosial di masing-masing.
“Stop baperan, mari berperan”, ungkap Fathullah selaku ketua panitia saat dipinta saran pendapat dan sekaligus mengisi tausiyah setelah shalat magrib berjamaah.
Saat kumpul bersama sebelum acara hiburan, beberapa perwakilan daerah dipinta oleh pembawa acara untuk menyampaikan testimoni terhadap pertemuan Tajamuk Tipis-tipis ini.
“Besarnya persahabatan kita sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata dan disini kita menemukan persahabatan yang sebenarnya, ingat pepatah yang sudah akrab di telinga kita ‘Sahabatmu adalah sahabat yang menangisimu bukan yang mentertawakan mu’. Maka kita harus memelihara persahabat ini selamanya”, ungkap Safril Sofwan.
“Saya sangat berbahagia karena saya menjadi bagian dari pertemuan ini. Pertemanan kita ini harus ada nilai positif bagi kehidupan kita dan bukan menimbulkan gesekan yang tidak berguna bahkan merugikan, adapun kalau terjadi gesekan itu hanyalah kesalahpahaman, karena setiap kita tidak ingin bermasalah dengan teman kita, kalau ada masalah berarti sebenarnya itu bukan kita”, jelas Imam Kamaluddin.
“Orang baik itu kemana saja akan selalu membawa kebaikan dan memberi kebaikan, jangan bosan menjadi orang baik. Setiap Tajamuk bagi saya itu sangat istimewa, saya teringat awal merajut untuk terbentuk gonsus’88 penuh perjuangan, door to door dan sampai kita bersusah payah mencari menelusuri alamat rumah masing-masing alumni angkatan kita untuk terhimpun dan berkumpul, akhirnya terbentuklah perkumpulan alumni Gontor tahun 1988 dengan nama Gonsus’88. Semoga pertemuan-pertemuan seperti ini terus berlanjut, ingat bahwa persahabatan ini sangat mahal”, ungkap Bahar.
“Alhamdulillah, ternyata Tajamuk ini dihadiri oleh teman-teman dari berbagai daerah maka saya katakan bahwa silaturahmi ini mahal harganya, semoga diantara kita tidak terjadi lagi pengkotak-kotakan,” ujar Zulfikar.
“Pertemuan ini bagi saya sangat menarik dengan semua permasalahan yang terjadi dan selalu cepat terantisipasi, persahabatan ini tidak ada istilah berakhir”, komentar Kastolani.
“Perkumpulan kita ini harus memberikan energi positif bagi semua anggota sehingga ada nilai-nilai tersendiri dan agar persahabatan ini tetap terpelihara maka seyogyanya masing-masing individu untuk siap menerima perbedaan karakteristik dari yang lainnya, yang terpenting adalah kita harus menanggalkan segala atribut kehormatan dan nama kebesaran yang disandang kita masing-masing (status sosial: red) ketika kita berada di paguyuban ini, itulah cara yang baik untuk memelihara ukhuwah kita ini”, ungkap Haryono.
“Dengan pertemuan ini saya ingin menangis karena sangat bahagia, diharapkan apabila terjadi gesekan diantara kita atau ada yang sempat mendzolimi tanpa sengaja atau disengaja, lebih baik balas dengan mendoakannya agar berbuat baik nanti yang akan datang “, ungkap Subhan.
“Untuk menyatukan hati ini memang diperlukan proses iklimium, apabila terjadi sedikit gesekan itu hal biasa yang terpenting tidak dimasukkan kedalam hati. Saya yakin komunitas Gonsus’88 ini sangat bermanfaat, paling tidak akan menambah semangat dimana kita dulu pernah bersama di pondok dan kini persahabatan kita berlanjut di luar pondok”, ungkap Aceng sang penyair jalanan menanggapi perkembangan masa depan gonsus’88.
(red)