Zonakabar.com -Siapa sangka, sosok menakutkan di era Soeharto, yakni petrus atau penembak misterius, ternyata masih hidup sampai sekarang.
Banyak orang merasa di era Soeharto jauh lebih baik karena tingkat kriminalitasnya yang rendah.
Alasan mengapa tak banyak orang melakukan tindak kejahatan adalah karena adanya petrus atau penembak misterius.
Sosok menakutkan tersebut akan menembak siapapun yang terlihat membahayakan, mulai dari copet, orang bertato, hingga preman-preman.
Meski sudah berumur, banyak petrus yang masih hidup hingga sekarang, lo!
Simak kisah mereka di bawah ini!
Melansir dari tribunnews.com, salah seorang petrus yang masih hidup hingga sekarang adalah Suhadi.
Suhadi adalah mantan sukarelawan militer Indonesia yang berdarah China dan sempat ikut dalam Operasi Trikora.
Awalnya, Suhadi hanyalah rakyat jelata yang direkrut menjadi pasukan sukarelawan militer pada operasi Trikora atau pembebasan Irian Barat di tahun 1961.
Di antara semua pasukan sukarelawan tersebut, hanya Suhadi lah yang memiliki darah China.
Dirinya mengaku tak memiliki pengalaman berperang dan hanya maju dengan modal keberanian untuk mengusir antek Belanda di Irian Barat.
Namun, setelah operasi Trikora selesai, dirinya tak lagi bergabung dengan militer dan hidup serabutan.
Kemudian, dia pun direkrut menjadi penembak misterius yang dibentuk oleh Soeharto untuk membasmi penjahat yang meresahkan rakyat.
Aksi penembakan misterius berlangsung dari tahun 1983 hingga 1985.
Tak ada yang tahu berapa banyak korban yang muncul karena petrus, tetapi kebanyakan orang mengatakan peristiwa ini memakan 5000-10.000 orang,
Petrus akan menembak para penjahat yang berkeliaran di malam hari, lalu meletakkan korban di tempat ramai.
Korban pun seolah menjadi “pesan” bagi penjahat lainnya untuk tidak melakukan kejahatan.
Meski dianggap berhasil membuat Indonesia lebih aman, peristiwa ini diprotes banyak orang karena melanggar hak asasi manusia.
Hal tersebut karena petrus tidak hanya mengincar penjahat, tetapi juga keluarga penjahat yang sering kali tidak berbuat salah.
Banyak orang rela melakukan apapun untuk lolos dari incaran petrus, mulai dari menghilang bertahun-tahun hingga pergi ke luar negeri.
Tak hanya itu, orang-orang juga merasa tindakan ini tidak adil karena petrus hanya mengincar penjahat kecil saja, bukan para koruptor.
Karena alasan-alasan tersebut, banyak orang dan korban-korban petrus yang selamat enggan hal ini terjadi lagi di Indonesia.(redzk/sumber Tribunnews/merdeka.com)