Upacara HUT RI ke 79 Tingkat Kabupaten Majalengka Diwarnai Insiden Ketegangan Wartawan VS Ajudan PJ Bupati

Majalengka // zonakabar.com – Insiden tidak naiknya secara penuh bendera yang dikerek Paskibraka mewarnai acara HUT RI ke 79 tingkat Kabupaten Majalengka yang digelar di lapangan GGM Majalengka, sabtu (17/8/2024).

Pasca insiden tersebut, ketegangan muncul dan terjadi antara salah seorang wartawan stasiun swasta bernama Nana Waskana dengan seorang ajudan PJ Bupati Majalengka.

Kronologi sendiri berawal saat Nana Waskana yang tengah meliput kegiatan upacara puncak HUT RI ke 79 tingkat Kabupaten Majalengka, menanyakan pada PJ Bupati Majalengka, Dedi Supandi. perihal bendera sang saka merah putih yang tidak full naik saat acara pengibaran bendera pada upacara HUT RI tingkat Kabupaten Majalengka sesaat sebelumnya.

Namun setelah dia mengkonfirmasi hal tersebut dan mendapat kejelasan dari PJ Bupati Majalengka, dia ditarik oleh salah satu ajudan PJ Bupati Majalengka dan menanyakan kenapa sang wartawan tersebut menanyakan perihal insiden bendera pada PJ Bupati.

Menurut penuturan Nana, dirinya spontan menanyakan insiden tak naiknya secara penuh bendera dalam upacara HUT RI pada PJ Bupati Dedi Supandi. Namun kejadian berlanjut saat setelahnya seorang ajudan PJ Bupati yang menarik dirinya serta menanyakan maksud tujuan dia mengkonfirmasi pada sang PJ Bupati.

” Saya itu meminta komentar pada PJ Bupati terkait acara tersebut dan kemudian dalam kejadian tersebut ada bendera yang tidak naik penuh, artinya tidak sampai puncak. Saat itu saya pertanyakan pak PJ, dia kemudian menjelaskan “, ujar Nana.

” Nah setelah wawancara selesai, saya kemudian ditarik ajudan pak PJ tersebut, bahkan saya itu sempat ini dirangkul tapi nadanya nada mengancam, dia bilang kok kamu nanya soal bendera. Lah apa salah saya, saya kan kewajiban, untuk menanyakan karena bendera yang dikibarkan itu tidak penuh atau tidak sampai puncak “, tukasnya

Menurut pengakuan Nana saat diwawancara mengungkapkan bahwa menurut perkiraannya bendera tersebut kurang satu meter dari puncak.

” Itu sekitar kurang dari satu meter itu, nah setelah itu saya ke depan pendopo saya nanya ke senior Paskibraka yakni Pak Dani yang membidangi terkait pembinaan Paskibra. Nah terus dia menjelaskan, saat itu ajudan PJ Bupati datang dari belakang mendatangi dan bicara banyak nadanya mengancam, bahkan ada juga bahasa dia udah kalau masalah ini tidak bisa diselesaikan kita buka baju saja bareng-bareng “, ujar Nana.

Nana Waskana, menyesalkan tindakan arogansi dari oknum ajudan PJ Bupati Majalengka terhadap insan media, yang menurutnya telah sesuai dengan tupoksinya, menanyakan perihal hal seperti itu.

” Kenapa seorang ajudan bisa arogan, yang notabene saya itu sudah sesuai dengan tupoksinya, menanyakan hal yang sebenarnya seperti itu “,pungkasnya.

BPJS88 BPJS88 BPJS88 BPJS88 BPJS88 BPJS88

Pos terkait