Indramayu,zonakabar.com – Lagi, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan asal Indramayu dikabarkan selama 13 tahun hilang kontak atau putus komunikasi dengan keluarganya saat bekerja menjadi Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Dammam, Arab Saudi sejak akhir tahun 2008 silam.
Pekerja Rumah Tangga tersebut bernama Radem BT Cawan (49) warga Blok Karanganyar Rt. 002 Rw. 001 Desa Sukra Wetan Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu – Jawa Barat.
Sebagaimana dilaporkan oleh Maulana (17), anak kandung Radem dengan didampingi Kakak Iparnya bermana Warnadi (26) ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu di Blok Sukamelang Rt. 009 Rw. 002 Desa Krasak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu – Jawa Barat, pada Minggu 12 September 2021.
“Ibu saya sudah hampir 13 tahun bekerja di Arab Saudi namun hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya, apakah dia dalam keadaan baik-baik saja atau dalam tekanan majikannya. Ini yang membuat saya sangat cemas dan selalu memikirkan nasib orang tua ku,” Ujar Maulana anak kandung PMI.
Maulana saat ditinggal ibu kandungya bekerja ke luar negeri saat itu usianya masih anak-anak berumur 4 tahun, hingga sekarang sudah menginjak remaja. Sehingga dirinya belum pernah melihat wajah ibunya secara langsung hanya melihat dari photo saja, dan juga kasih sayang dari seorang ibu.
“Saat saya di tinggal orang tua saya masih kecil jadi saya tidak tahu secara langsung terkait proses keberangkatan ibu saya bekerja ke luar negeri,” ucap Maulana.
Maulana berharap, dengan melaporkan permasalahan yang sedang dialamai oleh orang tuanya ke SBMI Indramayu semoga ada solusi atau titik temu untuk mengetahui keberadaan ibu kandungnya.
“Semoga saja SBMI bisa membantu untuk meneruskan pengaduan kami ke pihak Pemerintah Indonesia, agar ibu saya bisa ditemukan dan dipulangkan ke kampung halaman. Saya dan keluarga sudah sangat merindukan kepulangannya,” harapnya.
Berdasarkan keterangan dari Warnadi (26) menantu dari Radem mengatakan, ibu mertuanya itu berangkat bekerja ke luar negeri sekitar akhir tahun 2008. Direkrut dan diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT. FAJRI yang beralamat di Gg. 16, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pada saat 1 tahun bekerja di Arab Saudi, ibu mertuanya sempat telepon ke anak perempuannya yaitu istri dari Warnadi. Melalui nomor telepon +966503304130 menginformasikan bahwa mertuanya akan kirim uang 1 tahun gaji melalui Wester Union (WU) namun setelah itu nomor teleponnya sudah tidak aktif lagi hingga saat ini.
“Namun nomor kode WU yang diberikan oleh ibu mertua saya nomornya salah sehingga uang kirimannya tidak bisa diambil. Pada saat mau konfirmasi ke mertua bahwa nomor kode WUnya salah nomor tersebut tidak bisa dihubungi lagi,” ungka Warnadi.
Sementara itu, Ketua DPC SBMI Indramayu Juwarih, menyampaikan pihaknya dalam waktu dekat akan mempelajari dan menelusuri aduan dari pihak keluarga PMI. Setelah itu baru membuat aduan ke Pemerintah dalam hal ini ke Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
“Mengingat dokumen yang dimiliki keluarga sangat minim yaitu cuma ada KTP, KK dan Photo PMI saja ini yang membuat kesulitan dari pihak perwakilan pemerintah RI di Arab Saudi untuk mencari keberadaan Ibu Radem,” jelas Juwarih.
Selain menyampaikan aduan ke pihak pemerintah, usaha yang akan dilakukan oleh SBMI dalam mencari keberadaan PMI bernama Radem pihaknya akan membuat rilis pemberitaan untuk disebar ke beberapa media.”Semoga saja usaha melalui pemberitaan ini PMI atas nama Radem BT Cawan ada yang menginformasikan keberadaannya sehingga bisa ditemukan“,bebernya.
Melalui pemberitaan ini pula, Juwarih berpesan. “Kepada siapa pun yang mengetahui keberadaan atau kondisi saat ini atau sebelumnya pernah bertemu dengan Pekerja Migran Indonesia bernama Radem BT Cawan agar segera memberitahukan keberadaannya ke nomor kontak 085224481957,” pungkas Juwarih. (Red)