Zonakabar.com
✍️Konsep Tuhan dalam spiritualitas Jawa adalah unik…, khas…, dan berbeda dengan konsep tentang Tuhan versi agama Samawi/Abrahamik.
✍️Agama Samawi yang berasal dari bangsa-bangsa yang ada di Timur Tengah…, memiliki konsep Tuhan yang cenderung anthropomorfis.
✍️Anthropomirfis…, yaitu bersifat dan berperilaku seperti manusia…; seperti senang…, marah…, cemburu…, menyuruh/memerintah…, menghukum dan sebagainya.
✍️Spiritualitas Jawa…, tidak pernah menggambarkan Tuhan dengan konsep sebagai personal atau sosok raksasa di atas langit…, yang bebas melakukan apa saja terhadap manusia…; seperti menguji…, memerintah…, melarang…, menghukum…, atau memberi hadiah…, dan bsebagainya layaknya perilaku manusia yang lain.
✍️Dalam spiritualitas Jawa…, Tuhan lebih sering disebut dengan istilah Hurip (Hidup)…, atau Sang Hyang Hurip/Sang Maha Hidup.
✍️Konsep ini lebih bersifat abstrak dan universal…, daripada konsep tentang Tuhan sebagai sosok yang bersifat anthropomorfis tadi.
✍️Itulah sebabnya…, dalam spiritualitas Jawa tidak ada istilah menyenangkan Tuhan…, memperjuangkan Tuhan…, membela Tuhan…, ataupun berperang atas nama Tuhan…; karena Tuhan dipahami sebagai Sumber, Dasar dan Tujuan dari segala sesuatu…, the power of LIFE itself (Sangkan Paraning Dumadi).
✍️Dengan demikian…, spiritual Jawa bisa menghargai dan hidup harmonis selaras dengan kepercayaan dan keyakinan lain…, karena menganggap semua itu berasal dari Tuhan…, sehingga tidak perlu ada persaingan untuk menunjukkan atau berebut mengenai Tuhan milik siapa yang lebih benar.
✍️Semuanya adalah berasal dan akan kembali kepada Tuhan juga…, tanpa ada pembedaan dan diskriminasi sedikitpun.
✍️Itu juga sebabnya…, dulu orang Jawa bisa menerima dan mempersilahkan semua agama dari bangsa-bangsa asing untuk bisa masuk…, hidup…, dan berkembang di negeri ini.