Ketua Koordinator Paguyuban Warga Balida Peduli (PWBP) Boya Siswanto Soroti Rotasi Jabatan di Tubuh Pemdes Balida

Majalengaka, zonakabar.com – Terlepas dari meriah serta suksesnya acara pelantikan rotasi jabatan Aparatur Desa Balida tahun 2023 yang digelar hari ini selasa (21/3/2023) ada hal menarik dibalik itu semua.

Salah satunya seperti yang terlontar dari mantan Kades Balida sekaligus mantan Ketua tim sukses pemenangan Aay Iryando di Pilkades 2019 Lalu, kini Boya Siswanto didaulat oleh warga menjadi Ketua Koordinator Paguyuban Warga Balida Peduli (PWBP).

Bacaan Lainnya

Menanggapi adanya rotasi serta adanya kekosongan kursi jabatan ditubuh Pemdes Balida, Boya mengaku kecewa dengan Pemdes Balida di bawah kepemimpinan Kades Aay.

Pasalnya menurut Boya Pemerintahan Desa cenderung dinilai tertutup serta terkesan tak mau ada campur tangan pihak diluar Pemdes terkait kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintahan Desa. Cetus Boya Siswanto pada awak media zonakabar.com.

Meskipun rotasi maupun pengangkatan Aparatur Desa merupakan hak proreogratif seorang Kades, akan tetapi seorang Kades dalam menjalankan roda Pemerintahan Desa tetap mengacu pada peraturan perundangan-undangan dalam hal ini UU Desa nomor 6 tahun 2014.

Masih kata Boya, tidak adanya ajakan musyawarah maupun undangan resmi padanya terkait acara pelantikan rotasi jabatan kali ini, secara tak langsung telah menunjukan indikasi sikap tertutupnya Kades Aay pada masyarakat.

Meskipun begitu ia tetap mengapresisasi serta mengucapkan selamat pada para Aparatur Desa yang baru saja dilantik.

“Pertama saya ucapkan selamat kepada Aparat yang menduduki jabatan baru, semoga amanah dalam menjalankan tugasnya”.

Terlepas dari itu, ada warga yang menanyakan acara tadi siang dikantor balai Desa yang digelar sing tadi, spontan saya jawab tidak tahu karena memang tidak ada kabar maupun undangan yang datang pada saya.

Jujur saja selama ini saya tidak banyak tahu semua kegiatan di Pemdes Balida, meskipun begitu hal ini saya anggap hal yang wajar, toh masih banyak tokoh tokoh yang lain yang di undang di setiap moment penting Desa, itu hak nya Kepala Desa, dan bagi saya sendiri itu hal yang sudah biasa, kalaupun banyak yang saya tidak tahu dan kalaupun saya hadir tanpa adanya undangan pastinya Kades akan ketar ketir dengan kedatangan saya ke Kantor Desa.

Jadi suatu hal yang tidak mungkin kalau Pemdes harus mengundang saya di acara-acara rapat Pemerintahan Desa”, tukasnya dengan nada sangsi.

“Sekali lagi saya tegaskan, saya minta agar Pemdes Balida dibawah kepemimpinan Kades Aay lebih terbuka lagi pada Warga Masyarakat terkait pengelolaan keuangan serta pembangunan Desa dengan mengedepankan transparansi serta azas akuntabilitas.

Satu lagi harapan saya kedepan agar BPD sebagai wakil masyarakat serta mitra Pemdes agar lebih maksimal dalam menjalankan peran serta tugasnya sesuai tupoksi salah satunya sebagai fungsi kontrol dalam hal penyelenggaran pemerintahan di Desa Balida”, tutupnya.

Pos terkait

Baner SKS